PEKANBARU - Suaradaerahnews.com
Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Indra Pomi Nasution, berharap pemerintah kota bisa mendapat Dana Alokasi Khusus (DAK) pada tahun ini. Ia mengaku pemerintah kota tidak mendapatkan DAK dalam dua tahun ini.
Kondisi itu karena catatan persentase jalan mantap yang tinggi dan fiskal yang cukup.
"Tapi ternyata di lapangan, banyak jalan kita berlubang akibat proyek nasional seperti proyek SPAM KPBU dan SPAM regional serta IPAL," terangnya.
Pemerintah kota meminta perhatian pemerintah pusat terhadap dana transfer seperti DAK. Apalagi Kota Pekanbaru sudah dua tahun tidak menerima DAK.
Indra menyebut dalam rapat itu membahas seputar Dana Bagi Hasil (DBH) sawit dan migas. Ada juga pembahasan tentang dana transfer lainnya
Dirinya berharap nantinya keluhan ini tersampaikan kepada mitra Badan Anggaran DPR RI. Ia menyebut dana transfer itu sering terjadi gagal salur.
"Kita sampaikan dalam pertemuan itu bahwa dana itu sering terjadi gagal salur," ujarnya.
Pertemuan itu juga membahas inflasi di daerah. Ia menyebut Bank Indonesia siap membantu pemerintah daerah dalam mengatasi inflasi.
"Untuk Kota Pekanbaru, inflasi kita menurun sejak tahun 2022. Namun patut diwaspadai dua bulan ini, karena terjadi kenaikan harga bahan pangan hingga tarif tol," paparnya (Amanah)