Pasaman - Suaradaerahnews.Com
Bukti tingginya komitmen Bupati dan Wakil Bupati Pasaman dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik untuk masyarakat, antara lain adalah sejak beberapa waktu belakangan sudah diterapkan kebijakan berobat gratis bagi masyarakat.
Yang kemudian menjadi persoalan, menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pasaman Arma Putera SKM, program itu belum tersosialisasi secara merata kepada seluruh masyarakat di daerah pasaman.
“Masih ada di antara masyarakat Pasaman yang belum tahu tentang program pengobatan gratis,” kata Arma kepada awak Media di Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman belum lama ini.
Padahal menurut Arma, melalui kebijakan yang dikeluarkan Bupati Pasaman Benny Utama dan Wakil Bupati Sabar AS, pemerintah daerah setempat menggratiskan biaya berobat bagi semua masyarakat.
“Setiap masyarakat Pasaman berhak mendapatkan pelayanan pengobatan secara gratis.
Arma memandang perlu upaya dan langkah-langkah sosialisasi yang lebih intens lagi agar soal pengobatan gratis itu sampai ke semua elemen masyarakat.
“Karena pengobatan gratis merupakan hak masyarakat, masyarakat harus tahu dan ikut menikmatinya.” Ujarnya Arma Putra.
Arma juga memandang perlu memanfaatkan media massa untuk lebih menggaungkan program itu di tengah masyarakat.
“Kita tak menginginkan ada masyarakat yang tidak tahu atau tidak mendapatkan pelayanan pengobatan gratis,” tandasnya.
“Pelayanan pengobatan secara gratis bisa didapatkan masyarakat di unit-unit pelayanan kesehatan yang dimiliki oleh pemerintah, mulai dari tingkat kabupaten,Kecamatan dan sampai ke tingkat jorong,” terang Arma.
Sebab hal itulah menurut Arma, Pemkab Pasaman pada tahun anggaran 2023 ini akan membangun sebanyak 15 poliklinik pedesaan (polindes). “Pada tahun sebelumnya kita telah membangun sebanyak 30 unit polindes,” kata Arma lagi.
Untuk mendukung pelaksanaan program pengobatan gratis bagi masyarakat menurut Arma, semua unit pelayanan kesehatan di daerah itu sudah dilengkapi dengan tenaga medis dan paramedis yang cukup.
“Baik di RSUD Puskesmas, Puskesmas pembantu sampai ke polindes sudah didukung tenaga medis dan paramedis yang cukup,” beber Arma.
Sudah didukung oleh tenaga bidan.
Yang mungkin masih kurang menurut Arma, adalah peralatan medis. “Setelah dilengkapi di tahun anggaran 2022, tahun 2023 ini terus dilengkapi dan diharapkan di tahun anggaran 2024 mendatang sudah lengkap,” tutup Arma. (Refy)